Istilah buyer persona dikenal di dunia digital marketing sebagai representasi dari segmentasi target pelanggan dalam sebuah bisnis. Seperti yang kita ketahui dalam membangun sebuah bisnis, strategi yang diperlukan bukan hanya tentang promosi dan marketing , akan tetapi mengenali target pasar secara mendalam juga sangat penting. Dengan begitu Anda akan dapat mengembangkan produk lebih maksimal dan lebih efektif dalam menjangkau prospek pasar.
Buyer persona penting dibuat baik oleh bisnis yang baru merintis untuk menentukan target pasar, maupun bisnis yang sudah berkembang untuk melakukan evaluasi. Tanpa adanya buyer persona, dapat dipastikan bisnis Anda akan berjalan stagnan dan tidak ada perkembangan yang signifikan.
Lantas, untuk mengetahui apa sebenarnya buyer persona itu dan bagaimana cara membuatnya, Anda bisa menyimak ulasan berikut ini.
Mengenal Buyer’s Persona
Buyer’s persona bisa dikatakan sebagai representasi konsumen suatu produk yang sengaja diciptakan dengan karakteristik tertentu. Buyer’s persona membuat Anda dapat mengetahui siapa konsumen yang paling tepat untuk produk anda. Informasi-informasi tersebut akan sangat berguna untuk menyusun strategi bisnis yang Anda kelola.
Buyer’s persona tidak sama dengan target audiens. Buyer persona memiliki deskripsi yang lebih rinci tentang informasi mengenai siapa pelanggan Anda, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana perilakunya terhadap pasar.
Dengan buyer persona, Anda akan lebih mudah melakukan pengembangan produk, pemasaran, pembuatan konten , dan sebagainya. Dengan demikian, bisnis Anda akan lebih solid karena Anda bisa memahami kebutuhan pasar secara mendalam.
Fungsi dan Tujuan Membuat Buyer’s Persona
Secara sederhana buyer persona seperti menentukan cara Anda melakukan pendekatan dengan segmen pelanggan berdasarkan siapa yang ingin Anda jangkau.
Lebih dari itu, berikut tujuan dan fungsi membuat buyer persona:
1. Penyesuaian Produk dan Layanan Menjadi Lebih Mudah
Dengan mengetahui informasi-informasi yang tercantum pada buyer persona memungkinkan Anda menjadi lebih mudah melakukan proses identifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan, sehingga bisa menyesuaikan dengan produk yang Anda jual.
2. Strategi Marketing Menjadi Lebih Efektif dan Tepat Sasaran
Buyer’s persona membantu mengetahui strategi marketing yang efektif karena Anda bisa memahami karakteristik pelanggan dengan baik.
3. Evaluasi dan Memunculkan Ide Produk atau Layanan Baru
Dengan membuat buyer persona, Anda dapat melakukan evaluasi pasar secara berkala. Dan dengan mengetahui minat pelanggan terhadap pasar, Anda bisa berinovasi dan mendapatkan ide produk atau layanan baru yang lebih unggul.
3 Langkah Mudah untuk Membuat Buyer’s Persona
Lalu bagaimana cara membuat dan menentukan buyer persona? Yuk kita bahas langkah mudah untuk membuat buyer persona untuk bisnis Anda.
1. Riset Lapangan
Pertama yang Anda harus lakukan dalam membuat buyer persona adalah melakukan riset secara mendalam. Informasi-informasi yang perlu anda ketahui adalah sebagai berikut:
- Data personal: Jenis kelamin, pendidikan, usia, status keluarga.
- Pekerjaan: jenis pekerjaan, bidang, penghasilan, jabatan.
- Hobi, minat, dan rutinitas.
- Buying concern: yang dipertimbangkan pelanggan saat membeli suatu produk
- Motivasi pembelian: yang membuat pelanggan tertarik membeli suatu produk
Informasi-informasi ini dapat dilakukan dengan interview langsung dengan responden berupa pelanggan yang sudah pernah membeli produk Anda, maupun orang yang belum pernah membeli produk Anda, tetapi masuk ke dalam kategori target audience.
Selain melalui interview, Anda juga dapat menggunakan tools berupa Google Analytics di website Anda. Hal ini memudahkan untuk melihat dari mana pengunjung situs Anda berasal, kata kunci yang digunakan untuk menemukan website Anda, dan berapa lama pelanggan berada di website Anda. Maka dari itu website sangat penting dalam menganalisa target pasar.
Belum memiliki website dengan domain perusahaan? Tenang saja, sekarang banyak bisnis hosting yang menawarkan jasa pembuatan website company profile , tentunya dengan beli domain Indonesia yang bisa disesuaikan dengan nama brand dan kebutuhan website perusahaan Anda.
2. Dokumentasikan Hasil Riset dan buat Kategori Setiap Persona
Anda bisa mencari referensi untuk kategori setiap persona berdasarkan informasi yang telah didapatkan. Atau Anda dapat dengan bebas membuat kategori sendiri sesuai yang Anda inginkan. Jangan lupa mendokumentasikannya ke dalam format pendokumentasian buyer persona agar lebih memudahkan Anda dalam membuat kategori-kategori pelanggan.
3. Jangkau Pasar yang Ditarget dan Lakukan Evaluasi secara berkala
Anda bisa memposisikan diri sebagai pelanggan setiap membuat suatu keputusan atau merancang strategi. Buat juga persona negatif yang mencakup segmen masyarakat yang tidak akan menjadi target pasar Anda. Sisihkan kelompok ini, maka akan membantu membuat buyer persona Anda menjadi lebih spesifik.
Pantau dan lakukan evaluasi secara berkala sehingga Anda bisa tetap update dengan kondisi pasar, dan mampu menciptakan bisnis yang solid dan terus mengalami peningkatan. Pada akhirnya pebisnis yang sukses adalah pebisnis yang mengerti dengan baik kebutuhan pelanggan-pelanggannya.
Demikian ngobrol-ngobrol tentang buyer’s persona. Semoga artikel ini bermanfaat untuk perkembangan bisnis Anda.(eL)
Langit Amaravati
Web developer, graphic designer, techno blogger.
Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.