07 November 2016

5 Senjata Utama Seorang Blogger

Blogging
5 senjata utama seorang blogger
Foto: George Milton (Pexels)

Dulu, dulu sekali, ketika dunia kepenulisan masih sesantai menuliskan ide di bungkus rokok atau semudah melamun di angkot, saya masih bisa menulis cerpen di kertas folio. Saya masih bisa datang ke warnet untuk mengetik lalu mengirimkannya ke media. Tapi itu dulu, ketika aku belum jatuh cinta padamu. *Naon ai maneh, Chan?

Sekarang, ketika benar-benar terjun menjadi blogger tanah air sekaligus desainer, ada beberapa hal yang saya sadari: saya tidak bisa bekerja tanpa bantuan teknologi. Anda akui atau tidak, kita bukanlah apa-apa tanpa perangkat teknologi ini.


Bagi Anda yang baru mau mulai menjadi blogger, berikut beberapa modal kerja atau “senjata” yang sebaiknya Anda miliki:

1.Komputer

Fungsinya tentu saja untuk mengetik tulisan dan mempostingnya di blog. Meski saya juga tahu ada beberapa blogger yang hingga mulai ngeblog sampai hari ini hanya menggunakan smartphone, Nurul Noe contohnya. Saya salut untuk blogger-blogger yang ngeblog memakai smartphone, sungguh. Kalau saya mah da pasti kararagok.

Komputer jenis apa? Bisa komputer desktop atau laptop, pilih yang menurut Anda paling cocok. Meski dalam kasus saya, saya punya dua-duanya karena selain untuk menulis, saya juga menggunakan komputer untuk mendesain.

Tips Memilih Komputer

  • Minimal RAM 2GB untuk sekadar ngeblog dan RAM 4GB jika Anda menggunakannya untuk mendesain juga.
  • Sesuaikan software yang digunakan dengan kapasitas RAM, kecepatan, dan kapasitas hardisk.
  • Contoh: laptop saya RAM-nya cuma 4GB, untuk mendesain saya hanya bisa menggunakan Adobe CS5, lebih dari itu laptop saya akan hareeng.
  • Hapus software yang tidak digunakan.
  • Pertimbangkan juga untuk membeli cooling pad atau kipas untuk laptop. Ini agar laptop Anda tidak cepat panas dan rusak.

2. Internet

Pisahkan saya dari internet, maka saya akan murang-maring. Hahaha. Saya baru menyadari ini sebulan terakhir, sebetulnya. Sempat berpikir bahwa tergantung kepada Internet itu tidak baik dan akan memangkas kreativitas. But, hidup tanpa Internet? I can’t, seriously I can’t.

Karena saya tidak bisa bekerja tanpa ada Internet. Tidak bisa posting, tidak bisa membalas komentar, tidak bisa mengirimkan atau menerima e-mail pekerjaan. Juga tidak bisa stalking akun mantan. (abaikan poin terakhir)

Jaringan internet macam apa yang sebaiknya digunakan? Well, tergantung kebutuhan juga sih. Jika intentitas penggunaan Internet Anda cukup tinggi, saya sarankan untuk menggunakan jaringan fiber optik karena lebih stabil. Juga lebih hemat jika dibandingkan dengan menggunakan modem atau tathering dari smartphone.

Tips Memilih Internet

  • Perhitungkan kebutuhan Internet per bulan. Kecepatan, kuota, jumlah perangkat yang digunakan, serta bujet yang Anda sediakan.
  • Ketahui juga sinyal internet provider yang paling baik di daerah Anda. As we know, tidak ada internet provider paling baik, yang ada adalah internet provider paling cocok.
  • Jika kebutuhan internet Anda cukup intens, saya sarankan untuk menggunakan jaringan fiber optik. Jika Anda hanya memerlukannya untuk posting blog, e-mail, dan media sosial, modem juga cukup.
  • Saya sarankan untuk tidak menggunakan tathering dari smartphone. Dadas euy mun dipake dina laptop mah.

3. Smartphone + Paket Data

Blogger tanpa punya smartphone? Hahahasyem. Seriusan, semua pekerjaan tidak ada yang beres tanpa smartphone. Misalnya, kalau datang ke event, kita kan harus livetweet. Coba, gimana caranya nge-twit kalau tidak ada smartphone? Pake laptop bisa sih, tapi berabe, belum lagi kalau harus mengambil foto dan langsung ditwit.

Sudah sejak beberapa bulan lalu smartphone saya rusak, hanya bisa dipakai di SIM 2 dengan sinyal 3G. Berhubung nyaris semua provider lebih mengutamakan sinyal 4G, jadi setiap kali digunakan smartphone saya ya loading setiap saat. Tak terhitung kesulitan yang harus saya hadapi.

Itu sebabnya mengapa jika sedang dalam perjalanan saya sulit sekali dihubungi. Padahal, jika ingin memanfaatkan waktu secara efektif, dalam perjalanan Bandung-Jakarta misalnya, bisa saya gunakan untuk bekerja. Itulah sebabnya saya jadi “hamba” WIFI kalau ke mana-mana. Repot banget.

Selain smartphone, agar mobilitas tetap terjaga terutama ketika datang ke event blogger, pertimbangkan juga untuk memiliki powerbank yang cukup mumpuni .

Fungsi smartphone untuk blogger:

  • Komunikasi dengan sesama blogger atau brand (WA).
  • Livetweet ketika datang ke event.
  • Social media campaign, terutama IG yang tidak bisa dipakai di perangkat lain.
  • Post di media sosial supaya Klout score stabil. *halah
  • Foto-foto.
  • Booking ojek online untuk transportasi :D

4. Kamera

Ini tentatif, sebetulnya. Tapi belakangan, kamera para blogger emang lebih ngeri daripada fotografer betulan. Biasanya saya menggunakan kamera untuk mengambil foto produk yang sedang direview atau foto liputan event. Terus terang, menurut saya sih foto smartphone saja tidak cukup jika ingin benar-benar serius di dunia blogger.

Ya sebut saja Alodita yang terkenal dengan foto-foto postingannya yang ehem banget. Emang dia pake kamera smartphone? Jelas tidak, Marisol.

Tips Memilih Kamera

  • Sesuaikan dengan kebutuhan. Ini selalu saya jadikan poin pertama. Misalnya, kalau Anda blogger “rumahan” yang hanya memerlukan kamera untuk foto produk, sesekali event, atau untuk foto di IG, mirrorless cukuplah. Berbeda kalau Anda adalah travel blogger yang foto-fotonya harus super ketjeh. Meskipun berat, tapi saya kira DSLR masih pilihan paling baik.
  • Sesuaikan dengan bujet. Fotografi itu hobi yang mahal, lho. Jadi, pilihlah kamera yang setidaknya tidak terlalu menguras tabungan Anda.
  • Jika tidak tersedia bujet, coba ikut lomba blog yang hadiahnya kamera. Saya juga gitu sih dulu, punya kamera sebagai hadiah lomba blog da mun ngahaja meuli mah teuing iraha kabeulina meureun.

5. Mobile WIFI

Seperti yang saya katakan sebelumnya, apalah artinya seorang blogger tanpa sinyal internet? Mobile WIFI biasanya saya pergunakan untuk saat-saat darurat atau untuk di perjalanan. Karena jika tathering dari smartphone itu matak dadas, jadi jika dalam perjalanan dan saya harus tetap bekerja menggunakan laptop, mobile WIFI-lah solusinya.

Tips Memilih Mobile WIFI

  • Pilih yang bisa dipakai di seluruh Indonesia. Alasannya jelas, agar bisa dibawa dalam perjalanan ke mana saja.
  • Kalau untuk sinyal jelas berbeda-beda, tergantung lokasi. Misalnya, mobile WIFI saya mamprang jika dipakai di rumah Ibu, cenderung stabil meski dibawa ke luar kota, tapi ngabangke jika dipakai di kosan saya.
  • Lihat dan teliti paket datanya dengan saksama, jangan sampai ada poin-poin tanda bintang yang membuat Anda merasa dibohongi.

Mungkin Anda bertanya-tanya, untuk jadi seorang blogger kok ya mahal banget? Jika Anda seorang blogger yang ngeblog-ngeblog asyik tanpa berniat untuk memonetisasi, ya tidak semua modal kerja itu mesti dimiliki. Tapi jika Anda memang menjadikan blog sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan , ya mau tidak mau, toh? Sama seperti ketika membuka usaha, Anda tentu harus punya modal, bukan? Saya menganggap 5 modal kerja di atas sebagai modal a.k.a investasi.

Karena sifatnya modal, tentu harus mencapai Return on Investment (ROI) dalam waktu yang ditentukan. Kalau mau itung-itungan, semua modal kerja sudah balik modal kecuali internet karena sifatnya berkala.

Kebutuhan Internet saya sekitar 600 ribu per bulan (fiber optik untuk in-house dan paket data untuk mobile WIFI), ini dimasukkan ke dalam monthly expenses. Mahal? Tidak ada yang cuma-cuma dalam hidup, termasuk pengalaman, begitu kata Kak Mira Antigone.

Rencananya saya ingin menambah modal kerja dengan printer yang dilengkapi dengan scanner plus fotokopi. Tapi nantilah kalau ekonomi keluarga sudah settle lagi. Kalau Anda, apa saja “senjata” ngeblog Anda? (eL)

T A G S:

S H A R E:

Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.

Komentar