Di dunia yang kian instan ini, di tengah paparan cerita sukses fafifu wasweswos, kita kerap lupa bahwa yang kita lihat dari orang-orang sukses itu hanyalah puncak tertinggi. Kita lupa bahwa untuk mencapai puncak, ada jalan berliku yang perlu dilalui, ada ribuan anak tangga yang harus dijejaki, ada rintangan dan segala macam onak duri yang mesti ditaklukkan.
Dan semua kesuksesan itu tidak diraih dalam satu hari.
Saya pun sadar bahwa sebagai pembelajar autodidak, meski bukan freelancer sukses, sedikit banyak ada orang-orang yang berusaha mengikuti jejak saya sebagai desainer atau web developer. Sayangnya selama ini saya lebih sering berbagi tentang pencapaian-pencapaian, alpa bahwa untuk sampai ke titik ini, ada ribuan hari yang saya lewatkan untuk belajar. Ada puluhan ribu jam yang didekasikan untuk memamah berbagai tutorial, buku, dan latihan.
Maka atas kesadaran itulah, saya menulis ini.
Proses dan Progres
Anda yang sering berkunjung kemari atau sudah lama mengenal saya pasti tahu profesi saya apa: penulis (lebih tepatnya cerpenis), desainer, bloger tekno, dan web developer. Ya, keempat profesi itu dipelajari secara autodidak.
Agar blog ini tetap hidup, juga agar tak melulu berisi tutorial atau artikel-artikel teknis, maka saya membuat kategori baru: LEARN .
Kategori “LEARN” adalah ruang inkubasi. Tempat saya sambat bercerita tentang proses dan progres belajar. Baik itu belajar desain, programming, maupun blogging.
Di kategori ini, Anda akan mendapati proses belajar, pendekatan-pendekatan dan solusi yang saya lakukan. As usual, ini bukan fear mongering atau so called inspirasi, melainkan sekadar berbagi proses.
Bagi saya sendiri, menuliskan proses belajar adalah juga media untuk mengasah pemahaman saya tentang sebuah topik. Suatu hari saya akan kembali ke artikel-artikel di sini dan melihat sampai sejauh mana progres yang sudah saya lalui.
Suatu hari, jika Anda melihat saya sudah sampai di titik lain, titik yang lebih tinggi, setidaknya Anda tahu anak-anak tangga yang saya tapaki. Tapi ingatlah bahwa proses dan progres saya bukanlah tolok ukur pasti. Sebaliknya, menjejaklah lebih tinggi. Sebab “rival” utama dari pembelajar bukanlah orang lain, melainkan diri Anda sendiri. (eL)
Langit Amaravati
Web developer, graphic designer, techno blogger.
Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.