Bagi para programmer dan developer, code editor atau text editor merupakan tools/software utama untuk ngoding. Namun, tool ini tak melulu digunakan oleh developer -katakanlah- pro, Anda yang baru mulai belajar coding autodidak atau sekadar mengedit template blog sendiri pun bisa menggunakannya.
Bagi yang belum familiar, tampilan code editor kira-kira seperti ini:
Macam-Macam Code Editor yang Bagus untuk Ngoding
Setiap developer biasanya punya code editor favorit masing-masing. Nah, khusus untuk Anda yang baru mulai belajar ngoding, ada beberapa code editor yang bisa Anda gunakan.
1. Visual Studio Code
Visual Studio Code atau VS Code merupakan open source software buatannya Microsoft, tersedia dalam versi Windows (64 & 32 bit), Mac, dan Linux. Untuk Windows, bisa digunakan di Windows 7, 8, 10, sampai terbaru. Meskipun terhitung baru, bisa dibilang VSC sudah berhasil mengambil hati para developer.
Saya pun menggunakan ini karena selain gratis, Visual Studio Code memiliki banyak ekstensi yang membuat ngoding jadi lebih cepat. Sayangnya kalau digunakan ngoding template Blogspot, ada beberapa ekstensi yang perlu dimatikan.
2. Sublime Text
Agak kurang lengkap jika dibandingkan Visual Studio Code. Sublime Text ini berbayar, meski ada versi yang gratis juga, kok, tapi tiap kali save selalu ada pop up untuk beli lisensi.
Kelebihannya: ringan. Terutama jika Anda memakai laptop/PC dengan RAM 2GB ke bawah.
Tersedia versi Mac oS, Windows, Linux, dan portable.
3. Brackets
Besutannya Adobe Community. Jauh lebih ringan jika dibandingkan VS Code dan Sublime. Kalau dulu cuma bisa dipakai untuk front end (HTML, CSS, dan JS). Sekarang support PHP juga, tapi yang baru belum pernah saya coba.
4. In Memoriam - Atom
Besutannya GitHub. Tampilannya lucu dan warna-warni. Tapi kalau fitur sepertinya sama dengan Brackets. Per Juni 2022, Atom akan pensiun dan betul-betul end of live pada Desember 2022 nanti. Ini karena GitHub sudah diakusisi oleh Microsoft sehingga mereka lebih fokus untuk mengembangkan VS Code.
5. Notepad++
Notepad++, dibaca Notepad plus plus, text editor zaman jebot. Kalau cuma untuk edit-edit file XML template-nya Blogspot sih cukup, tapi kalau untuk web development yang lebih kompleks sepertinya kurang memadai.
6. Honorable mention: Adobe Dreamweaver
Selain mahal dan berat, Adobe ketinggalan satu langkah kalau soal web developer. Meski termasuk generasi awal code editor, sepertinya sudah jarang sekali developer yang menggunakan Dreamweaver. Selain karena harganya, juga karena banyak code editor lain yang gratis dan lebih canggih.
7. Coming Soon: Phoenix
Jika code editor lain harus diinstal dulu di komputer, tidak begitu dengan Phoenix Code Editor. Phoenix merupakan code editor berbasis web application alias digunakan langsung di browser, tak perlu diinstal.
Ketika artikel ini diperbarui pada November 2022, Phoenix masih versi Alpha alias belum rilis secara resmi.
Ngomong-ngomong, code editor berbasis web apps memang sedang happening, bukan tidak mungkin Phoenix akan jadi favorit di tahun depan.
Cara Instal Code Editor
Cara instal code editor di PC/laptop cukup mudah, kok.
- Pilih code editor, di masing-masing webnya Anda akan langsung menemukan tombol donwload.
- Pilih yang sesuai dengan operating system komputer Anda. Ada beberapa yang sudah kompatibel untuk Mac, Windows, dan Linux, ada juga yang hanya kompatibel untuk Windows atau Mac.
- Donwload dan instal sesuai instruksi.
- Code editor pun siap digunakan.
“Kalau di hp bisa enggak, Teh?”
Yang saya bahas di sini hanya code editor untuk desktop, bukan untuk ponsel. Kapan-kapan deh ya saya bahas aplikasi code editor untuk ponsel.
Sedikit Tips
Meskipun banyak pilihan, bukan berarti kita bisa menggunakan semuanya. Selain akan membebani RAM, juga tidak mungkin kita menggunakan semuanya. Ada beberapa tips yang bisa saya berikan:
- Setiap code editor punya system requirement masing-masing. Sesuaikan dengan spek laptop Anda. Jangan sampai nanti laptop malah nge-lag.
- Sesuaikan dengan kebutuhan karena tidak semua code editor bisa digunakan untuk ngoding segala macam. Saya sendiri menggunakan dua: Visual Studio Code untuk ngoding sehari-hari, Sublime untuk membuka syntax referensi alias contekan. Lebih dari itu laptop saya akan hareeng.
- Gunakan dark mode. Ini wajib. :D
Selain 7 code editor di atas, tentu saja masih buanyak code editor di luaran sana dan tidak bisa dibahas satu per satu. Gunakan yang mana saja yang paling nyaman dan sesuai kebutuhan Anda, asal jangan udah nyaman lalu ditinggal. *eh
Salam,
~eL
Langit Amaravati
Web developer, graphic designer, techno blogger.
Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.