18 November 2023

10 Web Hosting Gratis untuk Web Statis

Blogging Coding
Web hosting gratis
Foto: generated with AI

Salah satu kelebihan paling signifikan dari Static-Site Generator (SSG) adalah banyaknya platform yang menyediakan layanan web hosting gratis untuk deployment web statis. Mengingat harga hosting kerap kali menguras kantong, hal ini tentu menjadi solusi yang tepat untuk Anda yang ingin membuat web atau ngeblog tetapi memiliki dana terbatas. Seperti saya. :D

Meskipun gratis, tak perlu khawatir dengan kualitas dan keamanan servernya karena platform-platform ini disediakan oleh perusahaan-perusahaan teknologi yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi. Katakanlah GitHub dan Azure yang berada di bawah naungan Microsoft dan Firebase yang dikelola Google.

Nah, untuk Anda yang sedang mencari-cari hosting untuk web statis, saya punya 10 rekomendasi platform yang bisa Anda gunakan.


Web Hosting Gratis untuk Web Statis

Oh ya, karena artikel ini dikhususkan untuk para web developer pemula, perlu saya ingatkan bahwa untuk menggunakan layanan hosting gratis, Anda tetap perlu memiliki akun GitHub, GitLab, atau Bitbucket. Kenapa begitu? Karena proses deployment web statis adalah seperti ini: lokal ==> repositori Git ==> hosting.

Juga harap dicatat bahwa kapasitas bandwidth yang saya sebutkan mencakup semua project dalam satu akun, bukan per project.

Baiklah, berikut rekomendasi Platform as a Services (PaaS) yang bisa Anda gunakan sebagai hosting web statis.

1. Vercel

  • Project: 200 project
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 13 GB
hosting gratis Vercel

Kita bisa menggunakan Vercel sebagai hosting untuk web statis seperti Hugo, Gatsby, Jekyll, dan sebagainya. Untuk free plan, Vercel membatasi sampai 200 project dan disk space sebesar 13 GB. Sayangnya saya tidak mendapatkan info pasti apakah kapasitas 13 GB itu untuk satu project atau keseluruhan project.

2. Netlify

  • Project: 500 project
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 100 GB all
hosting gratis untuk web statis

Berbeda dari Vercel, Netlify menyediakan kapasitas yang lebih besar untuk hosting web statis yaitu 500 project dan disk size 100 GB. Walaupun kapasitas disk size-nya bisa dibilang sangat besar, harap diperhatikan bahwa itu untuk 500 project, bukan per project.

3. GitHub Pages

  • Project: unlimited
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 1 GB/pages
GitHub Pages

Untuk Anda yang tidak mau repot-repot mengkonfigurasi ulang hosting pihak ketiga, Anda bisa langsung menggunakan GitHub Pages untuk mempublikasikan web Anda. Yang perlu Anda lakukan hanya push kode web statis ke repositori GitHub, membuat GitHub Pages dari repo tersebut, dan web statis Anda pun sudah bisa diakses oleh pembaca.

Sayangnya, jika Anda menggunakan GitHub free plan, repositori yang dibuat sebagai GitHub Pages tidak bisa distel private sehingga semua kode web dapat dilihat oleh publik. Berbeda jika Anda menggunakan Vercel, Netlify, atau platform lainnya.

4. GitLab Pages

  • Project: unlimited
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 1 GB/pages
Hosting gratis di GitLab Pages

Sama seperti GitHub Pages, Anda bisa melakukan hal yang sama di GitLab. Gunakan fasilitas GitLab Pages untuk men-deploy web statis Anda. Kapasitas project/repo, bandwidth, dan disk size untuk satu pages juga sama dengan GitHub.

5. BitBucket Cloud

  • Project: 300 project
  • Bandwidth: ?
  • Disk size: 1 GB/project
Bitbucket Cloud

Penyedia layanan hosting gratis berikutnya adalah Bitbucket Cloud. Kita bisa membuat 300 project atau repo untuk akun free plan dengan kapasitas 1 GB/repo. Sedangkan untuk bandwidth, saya tidak menemukan keterangan pasti di dokumentasi ataupun forum.

Salah satu kelebihan Bitbucket Cloud dibandingkan dengan GitLab dan GitHub adalah kita bisa mendeploy web statis tanpa harus membuat repo kita jadi public sehingga data-data web kita akan tetap private.

6. Firebase Hosting

  • Project: 10 project, 36 web/project
  • Data transfer: 360 MB/hari
  • Disk size: 10 GB all
Firebase Hosting

Bila Anda terbiasa menggunakan Firebase, platform yang berada di bawah naungan Google ini juga menyediakan fasilitas untuk host web statis. Firebase menawarkan kapasitas yang cukup memadai untuk Spark Plan (gratis) yaitu 36 web per project, dan disk size sebesar 10 GB untuk seluruh web yang dihosting di Firebase Hosting.

Firebase tidak menggunakan perhitungan bandwidth secara spesifik, mereka menggunakan data transfer 360 MB/hari atau 10 GB/bulan. Cukup kecil memang, tetapi bila trafik web Anda tidak lebih dari 300 per hari, kapasitas segitu mah cukup-cukup saja.

7. Azure Static Web Apps

  • Project: 10 project
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 250 MB/project
Azure Static Web Apps

Azure Static Web Apps merupakan PaaS besutan Microsoft. Dengan kapasitas disk space 250 MB/project, Azure Static Web Apps bisa menjadi alternatif bagi Anda yang memerlukan web hosting untuk web statis atau sekadar untuk testing.

Sebagai bayangan, web ini memiliki sekitar 200 konten dan menggunakan Image CDN. Ukurannya adalah 50 MB.

8. Kinsta Static Sites

  • Project: 100 project
  • Bandwidth: 100 GB/bulan
  • Disk size: 1 GB/project
Kinsta Static Sites

Kinsta dikenal sebagai hosting provider untuk web dinamis, terutama WordPress. Tetapi sejak Oktober 2023, Kinsta juga menyediakan fasilitas hosting gratis untuk web statis seperti Hugo, Astro, Docusaurus, dan VuePress.

Untuk kapasitas disk size juga cukup besar yaitu 1 GB/project. Cocok untuk web dengan ukuran sedang seperti blog personal.

9. Cloudflare Pages

  • Project: unlimited, 100 custom domain
  • Bandwidth: unlimited
  • Disk size: 26 MB/pages
Cloudflare Pages

Cloudflare memang lebih dikenal sebagai penyedia layanan content delivery network (CDN). Tetapi tak hanya itu, Cloudflare juga menyediakan fasilitas Cloudflare Pages yang bisa digunakan sebagai web hosting gratis untuk web statis Anda.

Sayangnya, kapasitasnya cukup kecil yaitu 25 MiB atau 26,21 MB/pages sehingga kurang cocok untuk web statis yang memiliki banyak konten.

10. Surge

  • Project: unlimited
  • Bandwidth: ?
  • Disk size: ?
Surge.sh

Surge agak berbeda dengan 9 penyedia hosting web statis lainnya. Untuk menggunakannya, kita tidak diberi dashboard melainkan langsung deploy dari command line. Saya tidak mendapatkan keterangan tentang kapasitas bandwidth dan disk size. Karena web hosting yang satu ini cukup menarik, nanti lah ya saya coba dan tulis lebih detail di artikel lain.


Tip Saat Menggunakan Web Hosting Gratis

Namanya juga gratis, pasti ada batasan-batasan tertentu. Saya punya beberapa tip agar kita masih tetap bisa menggunakan platform gratis tanpa mengorbankan performa.

  1. Gunakan image CDN terpisah

    Karena masing-masing platform memiliki kapasitas disk space yang terbatas, saya menyarankan agar file statis seperti image disimpan di hosting yang berbeda. Untuk itu, kita bisa menggunakan image CDN seperti Cloudinary, Imagekit, atau Netlify Image CDN.

    Ketiganya menyediakan image storage gratis dan berbayar dengan kapasitas penyimpanan cukup besar.

10 Alasan Mengapa Kita Perlu Menggunakan Format WebP untuk Image di Blog
BACA JUGA

10 Alasan Mengapa Kita Perlu Menggunakan Format WebP untuk Image di Blog

WebP adalah format gambar generasi terbaru yang dikembangkan oleh Google. Format ini dirancang khusus untuk digunakan di web dengan fokus pada …

Baca Selengkapnya
  1. Perhatikan build minutes, hanya deploy atau push jika diperlukan

    Masing-masing platform memberi batasan build minutes untuk akun gratis. Ada yang per hari, ada pula yang batasan build minutes-nya dihitung per bulan. Dalam konteks web statis, secara sederhana build minutes adalah waktu yang diperlukan oleh platform (dalam hal ini hosting tempat web statis Anda disimpan) untuk membangun web Anda setiap kali Anda push konten baru atau perubahan apa pun ke hosting.

    Agar kita tak menghabiskan jatah build minutes, sebaiknya hanya push apabila diperlukan atau apabila konten kita sudah benar-benar fix tanpa ada revisi. Jangan dikit-dikit push, dikit-dikit push.

  2. Gunakan hosting terpisah

    Katakanlah begini, Anda punya web statis yang digunakan sebagai web personal. Selain itu, Anda juga punya beberapa project lain untuk demo, latihan, atau apa pun.

    Maka, gunakan satu hosting hanya untuk web personal Anda, misalnya di Vercel, sedangkan project lain di-deploy ke hosting terpisah, misalnya di Firebase.

  3. Tetap gunakan Git

    Poin ini adalah preferensi saya pribadi. Meskipun kebanyakan hosting bisa menggunakan CLI, saya pribadi lebih suka tetap menggunakan Git untuk deploy web statis. Repositori Git saya anggap sebagai backup dan file manager. Selain itu, struktur file di repo lebih mudah dikelola.

  4. Beli domain TLD di hosting provider Indonesia

    Beberapa programmer lebih suka membeli domain TLD atau custom domain di provider luar seperti GoDaddy atau Namecheap, saya sebaliknya. Saya lebih suka membeli domain dari hosting provider Indonesia karena opsi pembayarannya bisa menggunakan transfer, sedangkan hosting provider luar biasanya harus menggunakan kartu kredit atau Pay Pal.

  5. Perhatikan bandwidth dan trafik

    Nyaris seluruh platform menyediakan bandwidth 100 GB per bulan untuk seluruh project. Bila web Anda memiliki trafik di bawah 100 ribu/bulan, jumlah bandwidth 100 GB cukup-cukup saja. Tetapi bila web Anda mendapat trafik hingga beratus-ratus ribu bahkan jutaan, sebaiknya upgrade ke paket berbayar.


FAQ tentang Web Hosting Gratis

  1. Apakah saya bisa menggunakan Top Level Domain jika menggunakan hosting gratis?

    Ya. Anda bisa menggunakan domain TLD dengan membelinya dari penyedia domain pihak ketiga.

  2. Apakah platoform-platform ini menyediakan SSL?

    Ya.

  3. Platform mana yang paling baik untuk digunakan?

    Platform mana pun yang paling sesuai dengan kebutuhan web statis Anda. Tetapi untuk pemula, saya akan merekomendasikan Vercel atau Netlify karena konfigurasinya cukup mudah.

    Untuk Anda yang trafik webnya berjuta-juta per bulan, harap perhatikan juga kapasitas bandwidth di masing-masing platform.

  4. Bolehkah saya menggunakan beberapa platofrm sekaligus untuk deploy web statis?

    Ya, kenapa tidak? Saya sendiri menggunakan Netlify untuk hosting web serius (maksudnya web betulan), Vercel untuk testing/demo, dan Firebase.

  5. Apakah web hosting gratis ini bisa digunakan untuk WordPress?

    As far as I know, tidak. Karena beberapa platform tidak mendukung bahasa pemrograman PHP, beberapa yang lain bisa untuk PHP tetapi berbayar. Contoh di Kinsta dan AWS, Anda bisa menggunakan yang gratis untuk web statis tetapi untuk WordPress harus menggunakan yang berbayar.

  6. Apakah mereka juga menyediakan CMS?

    Tidak. Platform yang saya bahas di sini adalah penyedia layanan hosting gratis dan mereka tidak menyediakan CMS, tetapi Anda bisa mengintegrasikan dengan CMS pihak ketiga.

  7. Bisakah saya langsung upload web statis ke hosting seperti Vercel tanpa harus melewati GitHub atau GitLab?

    Ya. Mereka menyediakan fasilitas CLI (a command line tool) yang memungkinkan Anda deploy project langsung ke hosting tanpa melalui Git.

  8. Apakah hosting yang Teteh sebutkan benar-benar gratis atau ada embel-embel lain di belakangnya?

    So far, iya. To be fair, beberapa platform memang benar-benar saya gunakan, sedangkan beberapa yang lain hanya saya coba untuk kepentingan riset artikel ini.

  9. Bagaimana cara mengukur atau melihat file size web statis kita?

    Di direktori (folder web statis) ==> klik kanan ==> properties. Lihat keterangan size-nya. Tetapi harap diingat bahwa ukuran web di local bisa saja berbeda ketika sudah diunggah ke server.


Selain 10 platform di atas, ada 3 lagi yang tidak saya sebutkan karena beberapa alasan:

  • Render karena menyediakan paket gratis tetapi harus tetap menggunakan kartu kredit.
  • AWS Amplify yang hanya menyediakan opsi gratis sampai 12 bulan.
  • Koyeb yang gratis tetapi kalau mau menggunakan custom domain harus upgrade ke akun berbayar.

Dengan banyaknya opsi hosting gratis untuk web statis, Anda memiliki kebebasan untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Setiap layanan memiliki keunggulannya masing-masing, jadi pastikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti kestabilan, kecepatan, dan batasan sumber daya sebelum membuat keputusan. (eL)

T A G S:

S H A R E:

Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.

Komentar