22 July 2021

Persiapan Sebelum Migrasi dari Blogspot ke WordPress Self Hosted

WordPress Blogging Blogspot
Migrasi dari Blogspot ke WordPress

Artikel ini bagian dari seri: Migrasi dari Blogspot ke WordPress

Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum memutuskan untuk migrasi dari Blogspot ke WordPress self hosted . Hal-hal yang perlu dipikirkan matang-matang agar ketika sudah migrasi, blog Anda tidak jadi terbengkalai.

Sebelum masuk ke pembahasan, perlu saya jelaskan bahwa performa blog Anda TIDAK tergantung pada platform yang Anda gunakan. DA, PA, pageview, bahkan (setahu saya) peringkat di SERPs tidak ada hubungannya dengan platform. Iya sih, WP lebih ramah SEO karena struktur permalink-nya, tapi Blogspot juga punya kesempatan yang sama untuk berlaga di search engine. Tentu saja dengan catatan blog Anda sudah TLD.


Apa Itu Migrasi?

Sesuai namanya, migrasi berarti pindah. Dalam hal ini, pindah platform dari Blogspot ke WordPress self-hosted. Dari yang tadinya ngeblog di Blogspot ganti jadi menggunakan WordPress (WP).

Meskipun judulnya “pindah” atau “migrasi”, pada dasarnya Anda hanya mengkopi semua konten (artikel dan gambar) dari Blogspot lalu memasukkannya ke WordPress. Data-data di Blogspot akan tetap ada, tidak ke mana-mana.

Selanjutnya, blog lama di Blogspot di-setting private dan diturunkan dari mesin pencari agar tidak bisa diakses oleh pembaca dan search engine. Pembaca dialihkan ke blog baru di platform baru. Agak mirip dengan pindahan rumah.

“Manual?”

Iya, manual. Sampai hari ini saya tidak menemukan tool yang bisa memindahkan secara otomatis.


Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Migrasi

Migrasi dari Blogspot ke WordPress memerlukan banyak sumber daya dan persiapan, itu sebabnya ada beberapa hal yang perlu pertimbangkan. Jadi, sebelum Anda terserang nyeuri sirah, berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:

1. Dana

To the point saja, WP self-hosted itu mahal. Di Blogspot, Anda hanya perlu keluar uang untuk dua hal:

  • Domain TLD » 125-450 ribu.
  • Theme » 250 ribu. Ini opsional, Anda masih bisa menggunakan template gratisan.

Di Blogspot, Anda TIDAK PERLU MEMBELI HOSTING karena semua data Anda disimpan di servernya Google (Google Drive).

Di WP, Anda perlu dana untuk:

  • Domain: 125-n ribu, tergantung ekstensi.
  • Hosting: Min 450 ribu.
  • Theme (opsional) : Min 450 ribu.

Kalau artikel dan foto Anda banyak, Anda perlu hosting dengan diskspace yang lebih besar (minimal 3GB). Harganya berapa? Well, 1,8 juta/tahun.

Dan semua biaya yang perlu dikeluarkan ini hitungannya per tahun. Cukup berat andai blog yang Anda kelola tidak menghasilkan.

Jika Anda berniat untuk memonetisasi blog Anda, WordPress memang platform yang sangat kompatibel karena banyak fitur yang mendukung. Pun, setidaknya penghasilan dari monetisasi bisa digunakan untuk “ngasih makan” atau membayar biaya-biaya di atas. Tapi jika hanya ngeblog untuk hore-hore, saya akan menyarankan untuk tetap di Blogspot. Ya, kecuali Anda tidak masalah dengan biaya-biaya itu.

2. Basic Skill tentang WordPress

WP tidak sama dengan Blogspot, artinya Anda perlu belajar lagi tentang WordPress. Cara menggunakan, karakteristiknya, fitur-fiturnya, dsb. Coba deh bikin dulu WP yang gratis untuk tahu “feel"-nya.

“Tapi, Teh. Saya gaptek, bisa gak pindah ke WordPress?”

Tentu bisa!

Tapi itu tadi, ketika memutuskan untuk migrasi, artinya Anda harus sudah siap belajar tentang hal baru. Keluarlah dari zona nyaman, mulai belajar, dan rasakan sensasinya (naha jadi siga iklan?). WordPress is not a rocket science, segaptek apa pun Anda, pasti bisa, kok. Atau, jika perlu bantuan atau ada yang mau ditanyakan, bisa mention saya di Twitter.

3. Tujuan

Pindah ke WP self hosted artinya pindah ke platform yang memiliki probabilitas tak terbatas. Di WP, Anda mau bikin apa? Blog? Bisa banget. Company Profile? Bisa. Online shop? Bisa. Majalah/portal berita? Bisaaa.

Tapi, WP self-hosted bukan untuk iseng.

Kenapa?

Karena setelah bikin blog/web di WP, Anda tidak bisa tinggal begitu aja seperti di Blogspot. Di WP, Anda harus tetap meluangkan waktu, tenaga, dan biaya untuk maintenance. Kalau ngeblognya hidup segan mati tak mau, mending di Blogspot atau WordPress gratisan aja. Bukan apa-apa, sayang uangnya.

Sebaliknya, kalau misalnya Anda mau membuat company profile/portal berita, apalagi online shop, JANGAN MAKSA TETAP DI BLOGSPOT. Mau tidak mau harus pindah ke WP. Kenapa? Karena di Blogspot, banyak fitur yang tidak mendukung.

Sama halnya jika Anda ingin blog dengan efek macam-macam seperti hover effect, animation, atau layout wah. Anda harus pindah ke WordPress. So, tentukan dulu tujuan Anda.

4. Biar Menang Lomba?

Ah dia mah menang lomba karena pakai WordPress."

Cuy! ITU MITOS. Menang lomba blog tidak berhubungan langsung dengan platform yang Anda gunakan. Contohnya Dhiko, doi pakai Blogspot tapi sering juara 1, kok.

5. Memilih Hosting Provider

Ini kesalahan yang sering dilakukan oleh blogger yang akan pindah ke WP self-hosted. Salah milih hosting provider, yang penting murah. Ujung-ujungnya, server down lah, SSL harus beli lagi lah, CS-nya ribet lah, dll.

Maka, pilihlah hosting provider berdasarkan kualitasnya, bukan cuma harganya.

6. Basic Skill Control Panel

Mau tidak mau, suka tidak suka, Anda akan bersinggungan dengan control panel di hosting. Jadi Anda perlu belajar tentang itu. Misalnya, cara update PHP, memasang SSL, dan segala macam masalah yang berhubungan dengan server.

Jangan khawatir, setiap hosting provider biasanya punya banyak artikel tutorial tentang cara menggunakan cPanel. Anda bisa belajar pelan-pelan sambil membiasakan diri.

7. Waktu

Migrasinya sendiri hanya memakan waktu satu sampai dua jam. Tapi proses setelahnya itu yang lama, persis seperti pindahan rumah. Jadi, luangkan waktu minimal seminggu untuk mengurusi segala macam sampai blog Anda berjalan dengan smooth.

Untuk step by step migrasi, nanti kita bahas di artikel lain.

8. Mengubah Mindset

“Kok waktu di Blogspot gak ada masalah kayak gini, kenapa di WordPress bla bla bla?”

Keluhan itu sering saya dengar dari para blogger di awal-awal migrasi.

Wajar, sih. Namanya juga menggunakan platform baru, pasti dibutuhkan penyesuaian diri. Tapi itu tadi, ubah dulu mindset-nya. Blogspot dan WordPress adalah dua platfom yang berbeda, masalah-masalah yang akan dihadapi tentu berbeda pula.


Jasa Migrasi Gratis

Bagaimana, sudah membulatkan tekad untuk migrasi? Atau jika Anda memerlukan bantuan untuk migrasi dari Blogspot ke WordPress, saya menyediakan jasa migrasi gratis (Iya, ini promosi). :D

Tentu saja ada syarat dan ketentuannya. Migrasi gratis hanya berlaku jika Anda membeli theme WordPress dari saya. Katalog menyusul.


Terlepas dari topik migrasi yang saya bahas di sini, sesungguhnya tidak ada platform yang sempurna. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Satu hal paling penting ketika memilih platform blogging adalah: sesuai kebutuhan.

Demikian ngobrol-ngobrol kita kali ini, semoga bermanfaat.

Salam,
~eL

S H A R E:

Langit Amaravati

Langit Amaravati

Web developer, graphic designer, techno blogger.

Aktivis ngoding barbar yang punya love-hate relationship dengan JavaScript. Hobi mendengarkan lagu dangdut koplo dan lagu campursari. Jika tidak sedang ngoding dan melayout buku, biasanya Langit melukis, belajar bahasa pemrograman baru, atau meracau di Twitter.

Komentar